ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Kerangka Analisis Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan
tempat perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk
pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem
legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan manajemen
dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang
terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain dapat membantu kita memahami
sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan sebagai kecendrungan untuk memilih
satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan
masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak menyukai
ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk mempertahankan keseragaman,
dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah hal yang sangat tidak
disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman karena aturan menentukan
apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan
ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah masyarakat yang lebih
menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya perkecualian aturan.
Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang dapat memberi
pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik pengukuran, dan
pengungkapan dalam suatu negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan
sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai
yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan
pengungkapan:
· Profesionalisme
Vs Pengendalian berdasarkan undang- undang
· Keseragaman
Vs Fleksibilitas
· Konservatisme
Vs Optimisme
· Rahasia
Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita
menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi
dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara
realistis setiap laproran keuangan perusahaan multinasional, selaras dengan
praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah preferansi antara
pertimbangan profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan
undang- undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan
preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat kita
temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk model fair
presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan
keuangan adalah keseragamanversus fleksibilitas. Masyarakat
yang mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law
compliance dan modelinflationadjusted, sementara
fleksibilitas tampak dalam praktik akuntansi model fair presentation/
fulldisclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk
dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung
memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk
kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan dibahas adalah rahasia
versus transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam
kategori legal compliance dan inflation
adjusted lebih memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi
pengungkapan informasi kepada manajemen dan penyandang dana. Kerahasiaan dan
konservatisme merupakan dua hal yang salingberkaitan, dan keduanya
juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan seperti di jepang.
Negara dengan model faik presentation/ full disclosure mengungkapkan
informasi lebih banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan
tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Fair Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian berdasar UU
|
Pengendalian berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai
wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang,
sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah
menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi
tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan
banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi
keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam
perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara termasuk
Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki
ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula
akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis
keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi
perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut,
hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun
dan pandangan analis secara umum masih positif.Globalisasi pasar
modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar
pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik
investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara
bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan
internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis
keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada
menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat
dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih
perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang
bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan
keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada
tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak
situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit,
analisis merger dan akuisisi.
Analisis Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman
kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan
ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha
utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan
yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan
tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan,
analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti
World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi,
regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan
relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan
makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik
ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan
statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan
angka tersebut. Demikian halnya dengan memperoleh informasi industri di
banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang berbeda- beda dan
ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan
Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis
strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit
dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi
yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran
internasional” yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
Federasi Internasional Bursa Efek (http://www.fibv.com)
dan Federasi Bursa Efek Eropa (http://www.fese.be).
Newsletter internasional yang informatif dari majalah Accountancy, The
Economist, Financial Analyst Journal, dan euromoney menyediakan
artikel yang relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh
mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para
analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis
sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus
ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan
yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu
perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi
kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi kebijakan
akuntansi
2. Analisis fleksibilitas
akuntansi
3. Evaluasi strategi
akuntansi
4. Evaluasi kualitas
pengungkapan
5. Indentifikasi potensi
terjadinya masalah
6. Buat penyesuaian atas
distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan antarnegara
dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit.
Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
2. Kesulitan dalam
memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang
menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas
pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen
untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka.
Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin
tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang
lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan.
Banyak perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat
setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang
sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode
fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan
menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk menjawab banyak
pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam
lingkungan internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan
keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal
mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai
daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
faktor akuntansi dan non- akuntansi.
|
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan
manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan
menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-
ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali
ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas
lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing
menurut sekelopok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan
dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang
lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi
analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan
algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan
lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan
keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuaian yang dapat diandalkan.
Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan
kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan
berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap
aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku
diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan
kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor
berikut ini:
1. Akses informasi
2. Ketepatan waktu
informasi
3. Hambatan bahasa dan
terminologi
4. Masalah mata uang
asing
5. Perbedaan dalam jenis
dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia
telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi
dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan
di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia
secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan
juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data
keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia.
Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar
yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi
pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi
akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi
berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi
dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal
laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan
informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat
umum. Tabel rata2 penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan
auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris
Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam
ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka
waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan
dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi
menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini
semakin besar untuk perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa
berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian
terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat
konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan
dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat
para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan
pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan
dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya
adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik.
Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis laporan
keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs
tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih
menyukai angka dalam mata uang domestik. Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat
timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs
valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan
nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa
yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap
negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi.
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara
lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara.
Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena
struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian,
kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan
informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang
berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan
laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak
perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan
laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi
para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit
adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh
yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu.
Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas
informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas
berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses
investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel
Daftar Pustaka/ Referensi:
1.
Choi, Frederick D.S., and Gary K. Meek, 2005.,
Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. (Bab 9,
halaman 105- 140)
sumber:
http://vrlyamaliasastrawidjaya.wordpress.com/2013/06/19/akuntansi-internasional-bab-8-analisis-laporan-keuangan-internasional/
http://albantantie.blogspot.com/2014/03/analisis-laporan-keuangan-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar