AKUNTANSI KOOPERATIF
1 1. Istilah Standar akuntansi dan
penentuan Standar
Para Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah pribadi,
tidak-untuk keuntungan organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk
mengembangkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) di Amerika Serikat di
publik bunga. TheSecurities and Exchange Commission (SEC) yang
ditunjuk FASB sebagai organisasi yang bertanggung jawab untuk menetapkan
standar akuntansi untuk perusahaan publik di Amerika Serikat ini diciptakan
pada tahun 1973, menggantikan Komite Prosedur Akuntansi (CAP) dan Dewan Prinsip
Akuntansi (APB) dari american Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat (AICPA). FASB
misi ini "untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan
pelaporan keuangan untuk bimbingan dan pendidikan publik, termasuk emiten,
auditor, dan pengguna informasi keuangan." [1] Untuk mencapai hal ini,
FASB telah lima gol [1] :
Meningkatkan
manfaat pelaporan keuangan dengan berfokus pada karakteristik utama relevansi
dan reliabilitas, dan pada kualitas komparatif dan konsistensi.
Jauhkan
standar saat ini untuk mencerminkan perubahan dalam metode melakukan bisnis dan
dalam perekonomian.
Pertimbangkan
segera setiap daerah yang signifikan kekurangan dalam pelaporan keuangan yang
mungkin ditingkatkan melalui penetapan standar.
Promosikan
internasional konvergensi standar akuntansi bersamaan dengan meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan.
Meningkatkan
pemahaman umum tentang sifat dan tujuan informasi dalam laporan
keuangan.
FASB bukanlah badan pemerintah. SEC memiliki kewenangan hukum untuk membentuk akuntansi keuangan dan standar pelaporan untuk dimiliki perusahaan publik berdasarkan Securities Exchange Act tahun 1934 . Sepanjang sejarahnya, bagaimanapun, kebijakan Komisi telah bergantung pada sektor swasta untuk fungsi ini apabila sektor swasta menunjukkan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab demi kepentingan umum.
FASB bukanlah badan pemerintah. SEC memiliki kewenangan hukum untuk membentuk akuntansi keuangan dan standar pelaporan untuk dimiliki perusahaan publik berdasarkan Securities Exchange Act tahun 1934 . Sepanjang sejarahnya, bagaimanapun, kebijakan Komisi telah bergantung pada sektor swasta untuk fungsi ini apabila sektor swasta menunjukkan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab demi kepentingan umum.
FASB merupakan bagian dari struktur yang independen dari
semua bisnis dan organisasi profesional. Sebelum struktur sekarang
diciptakan, akuntansi keuangan dan standar pelaporan yang didirikan pertama
kali oleh Komite Prosedur Akuntansi dari American Institute Akuntan
Publik (1936-1959) dan kemudian oleh Dewan Prinsip Akuntansi , juga merupakan
bagian dari AICPA (1959 -73). Pernyataan dari badan pendahulunya tetap berlaku
kecuali diubah atau digantikan oleh FASB.
FASB tunduk pada pengawasan oleh Yayasan Akuntansi Keuangan
(FAF), yang memilih anggota FASB dan Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
dana kedua organisasi. Dewan Pengawas FAF, pada gilirannya, sebagian dipilih
oleh sekelompok organisasi termasuk:
American
Ikatan Akuntan
American
Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat
CFA
Institute
Eksekutif
Keuangan Internasional
Pejabat
Keuangan Pemerintah Asosiasi
Ikatan
Akuntan Manajemen
Asosiasi
Nasional Auditor Negara, Comptrollers dan Bendaharawan
Efek
Asosiasi Industri
Struktur FASB adalah sangat berbeda dari pendahulunya dalam
banyak hal. Dewan terdiri dari tujuh kali anggota penuh. Para anggota
diwajibkan untuk memutuskan semua ikatan dengan perusahaan sebelumnya dan
lembaga bahwa mereka mungkin telah melayani sebelum bergabung dengan FASB.. Hal
ini untuk menjamin kenetralan dan independensi FASB. Mereka ditunjuk untuk masa
jabatan lima tahun dan memenuhi syarat untuk satu kali masa lima tahun
tambahan. Para saat anggota (dengan akhir jangka waktu saat ini tanggal yang
tertera):
Robert
H. Herz, Ketua (2012)
Thomas J.
Linsmeier (2011)
Leslie F.
Seidman (2011)
Marc
A. Siegel (2013)
Lawrence W.
Smith (2012)
Dalam tambahan untuk anggota penuh-waktu, ada sekitar 68
anggota staf. staf Ini adalah, "profesional diambil dari akuntan publik,
industri, akademisi, dan pemerintah, plus personel pendukung."
Grup ini dibentuk dalam rangka memberikan respon yang cepat untuk masalah
keuangan mereka muncul. Kelompok ini mencakup 15 orang baik dari sektor publik
dan swasta ditambah dengan perwakilan dari FASB dan pengamat SEC. Sebagai
masalah muncul, task force menganggap mereka dan mencoba untuk mencapai
konsensus tentang apa tindakan untuk mengambil. Jika konsensus yang dapat
dicapai, mereka isu -isu EITF dan FASB tidak terlibat. Sebuah Isu EITF dianggap
sama sah sebagai pernyataan FASB dan termasuk dalam GAAP.
Penciptaan Kodifikasi
Pada tanggal 1 Juli 2009, FASB mengumumkan peluncuran
Standar Akuntansi yang Kodifikasi, menyatakan itu menjadi "sumber tunggal
otoritatif US nonpemerintah prinsip akuntansi yang berlaku umum." Para
Kodifikasi mengatur pernyataan banyak yang merupakan US GAAP menjadi dicari,
format yang konsisten. [3] Kodifikasi ini tidak menjadi bingung dengan
Konseptual Kerangka Kerja FASB, sebuah proyek dimulai pada tahun 1973 untuk
mengembangkan dasar teoretis suara untuk pengembangan standar akuntansi di
Amerika Serikat.
Perjanjian Norwalk
FASB sedang mengejar proyek konvergensi dengan Dewan Standar
Akuntansi Internasional (IASB) dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS). Pada tanggal 18 September 2002,, di Norwalk, Connecticut ,
FASB dan IASB bertemu dan mengeluarkan Nota Kesepahaman . [4] Dokumen ini
menjabarkan rencana untuk berkumpul IFRS dan US GAAP menjadi satu set berkualitas
tinggi dan standar yang kompatibel. Sebagai bagian dari proyek, FASB telah
mulai bergerak dari prinsip biaya historis ke nilai wajar . Independensi Pada
bulan Juni 2009, FASB dikritik oleh panel penasehat investor setelah
melakukan perubahan -ke-pasar akuntansi tanda sebagai respon terhadap tekanan
politik. Pelobi telah memperoleh izin untuk bank-bank untuk menerapkan
perlakuan akuntansi khusus untuk aset beracun .[5] pernyataan FASB Dalam rangka
untuk menetapkan prinsip akuntansi, FASB masalah pernyataan publik,
masing-masing mengatasi masalah-masalah akuntansi umum atau khusus. Pernyataan
ini adalah:
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
Pernyataan
Konsep Akuntansi Keuangan
FASB
Interpretasi
FASB
Teknis Buletin
EITF
Abstrak
2 2. Standar Akuntansi dan Penentuan Standar
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar
akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda
dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal
tersebut, antara lain:
1. Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan
tidak efektif.
2. Secara suka rela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan
bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan
kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses
akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.
Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum,
sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum
kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sektor
swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan
sektor publik lebih berpengaruh di negara hukum kode dengan kepatuhan hukum.
3) Sistem Akuntansi Di Negara-negara Maju
1. AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi –
FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau
Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan
untuk menerapakan standarnya sendiri.
Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik bersertifikat,
badan sektor swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing. Pada tahun itu Badan
Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk
mengatur audit dan auditor perusahaan publik. Perusahaan di AS dibentuk
berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal.
Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.
Secara umum, hukum berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan
penerbitan laporan keuangan secara periodik. Banyak hukum perusahaan ini yang
tidak ditegakkan secara ketat, dan laporan yang diserahkan kepada badan-badan
lokal sering kali tidak tersedia untuk publik. Karenanya, ketentuan pelaporan
keuangan dan audit tahunan secara realitas hanya tedapat pada tingkat federal,
seperti yang ditentukan oleh SEC. SEC memiliki kekuasaan atas
perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan dengan
kewajiban terbatas lainnya tidak menghadapi ketentuan wajib untuk pelaporan
keuangan, sehingga menbuata Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut
Standar Internasional.
Laporan keuangan yang seharusnya dibuat oleh perusahan di
Amerika
Serikat meliputi komponen:
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama ( laporan laba rugi, lapooran arus
kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atau hasil operasi dan
kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh
paling penting terhadap laporan keuangan.
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima
atausepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan
keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk
perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang
dikendalikan (yaitu dengan kepemilikan yang melebihi 50% dari saham dengan hak
suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan
tersebut tidak homogen. Laporan keuangan intern (kwartalan) diwajibkan untuk
perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya
hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen
secara singkat.
Pengukuran akuntansi
Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan
transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika
perubahan dalam praktik atau prosedur terajadi, maka perubahan dan pengaruhnya
harus diungkapkan.
Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian.G
oodwill dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang
diberikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktifa bersih yang diperoleh
(termasuk aktifa tidak berwujud lainnya).Goodwill tersebut harus dikaji ulang
terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan dihapus bukukan dan dibebankan ke
dalam laba jika nilai bukunya melebihi nilai wajarnya. Translasi mata uang
asing mengikuti ketentuan dalam SFAS NO. 52, yang menggunakan mata uang
fungsional anak perusahaan luar negeri untuk menentukan metodologi translasi.
2. JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan
gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah
yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak
penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada
paruh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman;
pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini, pengaruh
badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001
perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sector swasta sebagai
pembuat standar akuntansi.
Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya
dan agama yang kuat. Kesadaran kelompok dan saling ketergantungan dalam
hubungan pribadi dan perusahaan berlawanan dengan hubungan independen yang
wajar diantara individu-individu dan kelompok di negara-negara barat.
Perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai
keiretsu. Bank sering kali menjadi bagian
dari kelompok industry besar ini.
Penggunaan kredit bank dan modal utang yang meluas untuk
membiayai perusahaan besar terbilang sangat banyak bila dilihat dari sudut
pandang Barat dan manajemen perusahaan terutama lebih bertanggung jawab kepada
bank dan lembaga keuangan lainnya, dibandingkan kepada para pemegang saham.
Pemerintah pusat juga memberlakukan control ketat atas berbagai aktivitas usaha
di Jepang, yang berarti control birokrasi yang kuat dalam masalah- masalah
usaha, termasuk akuntansi. Pengetahuan mengenai kegiatan usaha utamanya
terbatas pada perusahaan dan pihak dalam lainnya seperti bank dan pemerintah.
Modal usahakeiretsu ini, sedang dalam perubahan seiring
dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi
ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti
pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi
menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak
praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan di Jepang. Suatu
perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990-an untuk
membuat kesehatan ekonomi perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan
membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada
tiga undang-undang : Hukum Komersial, Undang-undang Pasar Modal dan
Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan.
a) Hukum komersial diatur oleh kementerian Kehakiman (MOJ).
Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling
memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman, hukum yang
awal di berlakukan pada tahun 1980, tetapi baru dilaksanakan tahun 1899.
Perlindungan terhadap kreditor dan pemegang saham merupakan prinsip utama
dengan ketergantungan yang sangat jelas atas pengukuran biaya historis.
Pengungkapan atas kelayakan kredit dan ketersediaan laba untuk pembagian
dividen juga sama pentingnya. Seluruh perusahaan yang didirikan diwajibkan
untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam aturan-aturan menyangkut
neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaandengan
kewajiban terbatas.
b) Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih
lanjut dalam Undang-undang Pasar Modal (SEL) yang diatur oleh Kementerian
Keuangan. SEL dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS dan diberlakukan
terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang dunia II. Tujuan
utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan
investasi. Meskipun SEL mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama seperti
hukum komersial, terminology, bentuk dan isi laporan keuangan didefinisikan
secara lebih spesifik oleh SEL; beberapa pos laporan keuangan
direklasifikasikan untuk keperluan penyajian dan detail tambahan diberikan.
Namun laba bersih dan ekuitas pemegang saham tetap sama menurut Hukum
Kom.ersial dan SEL.
c) Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha (BADC) merupakan lembaga
penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC dapat dikatakan
merupakan sumber utama PABU di Negara Jepang sekarang ini. Tetapi BADC tidak
dapat mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial. Para anggota
BADC diangkat oleh kementerian keuangan dan bekerja paruh waktu. Mereka berasal
dari kalangan akademisi, pemerintahan, lingkaran bisnis serta anggota Institut
Akuntan Publik Bersertifikat di Jepang (JICPA)
Perubahan besar dalam penetapan standar akuntansi di Jepang
terjadi pada tahun 2001dengan pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang (ASBJ)
dan lembaga pengawas yang terkait dengannya yang dikenal sebagai Lembaga
Akuntansi Keuangan (FASF). Sebagai organisasi sector swasta yang independen,
ASBJ diharapkan akan menjadi lebih kuat dan lebih transparan dan tidak terlalu
terpengaruh oleh tekanan politik dan bertujuan khusus, bila
dibandingkan dengan BADC. ASBJ bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan
IFRS.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan
untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat
tahunan pemegang saham yang berisi :neraca, lapioran laba rugi, laporan usaha,
proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba di tahan, skedul
pendukung.
Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi
menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung . Laporan usaha
berisi garis besar usaha dan informasi mengenai operasi, posisi keuangan dan
hasil operasi. Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari
catatan atas laporan keuangan, yang meliputi:
a) Perubahan dalam modal
saham dan cadangan wajib
b) Perubahan dalam
obligasi dan utang jangka panjang dan jangka pendek
c) Perubahan dalam aktiva
tetap dan akumulasi depresiasi
d) Aktiva dalam penjaminan
e) Jaminan utang
f) Perubahan dalam
provisi
g) Jumlah yang terutang
kepada dan yang tertagih dari pemegang saham
h) Pengendali Kepemilikan
ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki
oleh anak perusahaan tersebut.
i) Piutang
yang berasal dari anak perusahaan
j) Transaksi
dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali dan pihak ketiga yang
menimbulkan konflik kepentingan
k) Remunerasi yang
dibayarkan kepada direktur dan auditor wajib
Informasi ini disusun untuk satu tahun tunggal berdasarkan
suatu induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib. HUkum komersial tidak
mengharuskan laporan arus kas.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya harus menyusun laporan
keuangan sesuai dengan Undang-undang Pasar Modal (SEL) yang secara umum
mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditambah
dengan laporan arus kas. Namun menurut SEL laporan keuangan konsolidasi yang
utama bukan laporan keuangan induk perusahaan. Laporan keuangan dan skedul yang
disusun sesuai dengan SEL harus diaudit oleh auditor independen. Ramalan arus
kas untuk 6 bulan kedepan dimasukkan sebagai informasi tambahan dalam laporan
kepada Kementerian Keuangan. Laporan ramalan lainnya juga dilaporkan. Secara
keseluruhan, jumlah pelaporan ramalan perusahaan sangat besar di Jepang. Namun
informasi ini hanya dilaporkan dalam laporan wajib dan jarang sekali disajikan
dalam laporan tahunan untuk pemegang saham.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk
menyusun laporan konsolidasi. Selain itu perusahaan yang mencatatkan saham
harus menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya. Anak perusahaan dikonsolidasikan
jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan
keuangan dan operasionalnya. Meskipun metode penyatuan kepemilikan
diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan.
Kebanyakan praktik akuntansi dilaksanakan dalam beberapa
tahun terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi. Perubahan-
perubahan terakhir ini meliputi:
1. Mengharuskan
perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk membuat laporan arus kas
2. Memperluas jumlah anak
perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan
persentase kepemilikan
3. Memperluas jumlah
perusahaan afiliasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas berdasarkan
pengaruh signifikan dan bukan pada persentase kepemilikan
4. Menilai investasi
dalam surat berharga sebesar harga pasar dan bukan biaya perolehan
5. Provisi penuh atas
kewajiban tangguhan
6. Akrual penuh atas
pensiun dan kewajiban pension lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan
IFRS.
3. BELANDA
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar
merupakan hasil dari penetapan standar. Namun, praktek
1. di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. secara sukarela
perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. beberapa Negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika melakukannya
operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil
4. dan di beberapa Negara
standar hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan
bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok
sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan
keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti
otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan
komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public
(tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara
hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung
untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas
atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum
kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk
lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang
menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
relative permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi.
Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada
penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi
usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik-topik
akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika
undang-undang laporan keuangan tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama
undang- undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama satu tahun
2. Laporan keuangn harus
disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva
dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan
dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan
komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan
dan catatan kaki yang menyertainya.
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris,
Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal- hal
berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan
informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan
baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok
perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang
membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Akuntansi Belanda memiliki beberapa Pardoks yang menarik.
Belanda memiliki ketentuan Akuntansi dan pelaporan keuangan yang realtif
permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi.Belanda
merupakan negara hukum kode namun akuntansinya berorientasi pada penyajian
wajar . Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dau aktivitas terpisah.
Lebih lanjut lagi , orientasi kewajaran berkembang tanpa adnya pengaruh dari
pasar saham. Inggris dan Amrika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda
sama seperti atau bahkan melabihi negara-negara kontinental lainnya, dan tidak
seperti Eropa kontinental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap standar dan aturan akuntansi.
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar
internsional untuk akuntansi dan praktik yang dapat diterima. Belanda juga
menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar didunia, seperti
Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever. Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan
tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Dewan
terdiri dari:
1. Penyusun laporan
keuangan (Perusahaan)
2. Pengguna laporan
keuangan (Perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3. Auditor laporan
keuangan (Institut Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA)
4. INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independent
dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya
waktu, legislasi perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan
lain, tetapi masih memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam
penerapan pertimbangan yang profesional. Sejak tauhun 1970-an, sumber
perkembangan hukum perusahaan yang paling penting adalah Direktif UE, khususnya
Direktif Keempat dan Ketujuh. Pada saat yang bersamaan standar akuntansi dan
proses penetapan standar telah menjadi semakin tegas.
Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris
merupakan negara di dunia yang pertama mengembangkan profesi akuntansi yang
kita kenal sekarang. Konsep peyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar
(pandangan yang benar dan wajar) juga berasal dari Inggris. Pemikiran dan
praktik akuntansi professional diekspor ke Australia, Kanada, Amerika Serikat
dan bekas wilayah jajahan Inggris seperti Hong Kong, India, Kenya, Selandia
Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris
adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang
didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai
undang-undang perusahaan. Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas dan
dikonsolidasikan sepanjang tahun. Sebagai contoh pada tahun 1981, Direktif
Keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip
akuntansi, dan konvensi dasar akuntansi. Hal ini memperkenalkan bentuk standar
laporan keuangan di Inggris untuk pertama kalinya. Perusahaan dapat memilih
bentuk alternatif neraca dan empat bentuk akun laba rugi. Unadang-undang tahun
1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
1. Pendapatan dan beban
harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2. Pos aktiva dan
kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai
secara terpisah.
3. Prinsip koservatisme
(kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan
seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4. Penerapan kebijakan
akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan.
5. Prinsip kelangsungan
usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas
dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya histories atau biaya kini.
Undang-undang perusahaan tahun 1985 mengonsolidasikan dan memperluas aturan
terdahulu dan diamandemen pada tahun 1989 untuk mengakui direktif ketujh UE.
Undang-undang ini mengharuskan konsolidasi laporan keuangan, meskipun
konsolidasi sudah menjadi praktik yang standard an teknik konsolidasi
diserahkan pada standar akuntansi sektor swasta.
Berikut enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan
dengan
Komite Konsultasi Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun
1970:
1. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Inggris dan Wales (The Institute of Chartered Accountants in
England and Wales–ICAEW)
2. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in
Ireland–ICAI)
3. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in
Scotland__ICAS)
4. Asosiasi Akuntan
Berizin Resmi dan Berserikat (The Association of Chartered Certified Accountants–ACCA)
5. Institut Akuntan
Manajemen Berizin Resmi (The Chartered Institute of Management
Accountants–CIMA)
6. Institut Keuangan dan
Akuntansi Publik Berizin Resmi (The Chartered Institute of Finance and
Accountancy–CIPFA)
Penetapan standar di Inggris berkembang dari rekomendasi
atas prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Berizin Resmi di
Inggris dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah Standar akuntansi
(Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian
dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar
(Statements on Standards
Accounting Practice–SSAP). SSAP dikeluarkan dan dikukuhkan
oleh enam badan akuntansi tersebut di atas, di mana salah satunya secara
efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang ada. Laporan Dearing, yang
dikeluarkan pada tahun 1988, mengungkapkan ketidakpuasan denbgan proses
penetapan standar yang ada. Undang-undang Perusahaan tahun 1989 merupakan hal
penting tidak hanya dalam menggabungkan Direktif Ketujuh UE, tetapi juga dalam
meratifikasi rekomendasi Laporan Dearing. Undang-undang tahun 1989 tersebut
menciptakan Dewan Pelaporan Keuangan (Finance Reporting Council–FRC) yang baru
dengan tugas untuk mengawasi tiga bagiannya:
Badan Standar Akuntansi (Accounting Standards Committee–ASB)
yang menggantikan ASC pada tahun 1990, sebuah Gugus Tugas Masalah Mendesak
(Urgent Issue Task Force–UITF) dan sebuah Panel Pengawas Pelaporan
Keuangan.
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam
mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Berdasarkan metode akuisisi,
goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang
dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Goodwill ikapitalisasikan dan
diamortisasikan paling lama 20 tahun.metode ekuitas digunkana untuk perusahaan
asosiasi (dimana perusahaan memiliki 20 persen atau lebih hak suara dan tidak
dilakukan konsolidasi) dan lembaga patungan berbentuk perusahaan. SSAp 20
berhubungan dengan translasi mata uang asing dan mengharuskan metode kurs
penutupan untuk anak perusahaan independen dan metode temporal untuk anak
perusahaan yang terintegrasi. Menurut metode pertama translasi dimasukkan ke dalam
cadangan ekuitas pemegang saham, sedangkan menurut metode terakhir dimasukkan
ke dalam akun laba dan rugi.
Aktiva dapat dinilai menggunakan biaya histories, biaya kini
atau gabungan keduanya. Oleh karena itu revaluasi terhadap tanah dan gedung
diperbolehkan. Dalam praktik hanya sedikit perusahaan Inggris yang melakukan
kapitalisasi dan biaya pengembangan. Persediaan dinilai sebesar yang lebih
rendah antara biaya atau realisasi bersih berdasarkan FIFO atau harga
rata-rata, sedangakan LIFO tidak diperbolehkan.
Sewa guna usaha yang mengalihkan resiko dan imbalan
kepemilikan kepada pihak penyewa (lessee) dikapitalisasi dan kewajiban sewa
guna usaha disajikan sebagai akun kewajiban. Biaya untuk menyediakan pensiun
dan imbalan pension lainnya harus diakui secara sistematis dan rasional selama
periode pada saat karyawan memberikan jasanya. Kerugian kontijensi diakui
apabila mungkin terjadi dan dapat diestimasi dengan tingkat akurasi yang
memadai. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar
provisi penuh untuk kebanyakan perbedaan waktu. Saldo pajak jangka panjang
tangguhan dapat dinilai dengan menggunakan nilai kini yang didiskontokan.
Pada tahun 2003, Departemen Perdagangan dan Perindustrian
menggunakan bahwa mulai bulan Januari 2005, seluruh perusahaan Inngris
diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP Inggris yang baru saja
dijelaska. Dengan demikian, inisiatif UE 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang
tercatat sahamnya diperluas untuk perusahaan-perusahaan Inggris yang sahamnya tidak
tercatat pula
Sumber:
http://quencyvickerrofa.blogspot.com/2013/03/softskill-akuntansi-internasional-tugas_28.html
AKUNTANSI KOOPERATIF
1 1. Istilah Standar akuntansi dan
penentuan Standar
Para Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah pribadi,
tidak-untuk keuntungan organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk
mengembangkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) di Amerika Serikat di
publik bunga. TheSecurities and Exchange Commission (SEC) yang
ditunjuk FASB sebagai organisasi yang bertanggung jawab untuk menetapkan
standar akuntansi untuk perusahaan publik di Amerika Serikat ini diciptakan
pada tahun 1973, menggantikan Komite Prosedur Akuntansi (CAP) dan Dewan Prinsip
Akuntansi (APB) dari american Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat (AICPA). FASB
misi ini "untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan
pelaporan keuangan untuk bimbingan dan pendidikan publik, termasuk emiten,
auditor, dan pengguna informasi keuangan." [1] Untuk mencapai hal ini,
FASB telah lima gol [1] :
Meningkatkan
manfaat pelaporan keuangan dengan berfokus pada karakteristik utama relevansi
dan reliabilitas, dan pada kualitas komparatif dan konsistensi.
Jauhkan
standar saat ini untuk mencerminkan perubahan dalam metode melakukan bisnis dan
dalam perekonomian.
Pertimbangkan
segera setiap daerah yang signifikan kekurangan dalam pelaporan keuangan yang
mungkin ditingkatkan melalui penetapan standar.
Promosikan
internasional konvergensi standar akuntansi bersamaan dengan meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan.
Meningkatkan
pemahaman umum tentang sifat dan tujuan informasi dalam laporan
keuangan.
FASB bukanlah badan pemerintah. SEC memiliki kewenangan hukum untuk membentuk akuntansi keuangan dan standar pelaporan untuk dimiliki perusahaan publik berdasarkan Securities Exchange Act tahun 1934 . Sepanjang sejarahnya, bagaimanapun, kebijakan Komisi telah bergantung pada sektor swasta untuk fungsi ini apabila sektor swasta menunjukkan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab demi kepentingan umum.
FASB bukanlah badan pemerintah. SEC memiliki kewenangan hukum untuk membentuk akuntansi keuangan dan standar pelaporan untuk dimiliki perusahaan publik berdasarkan Securities Exchange Act tahun 1934 . Sepanjang sejarahnya, bagaimanapun, kebijakan Komisi telah bergantung pada sektor swasta untuk fungsi ini apabila sektor swasta menunjukkan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab demi kepentingan umum.
FASB merupakan bagian dari struktur yang independen dari
semua bisnis dan organisasi profesional. Sebelum struktur sekarang
diciptakan, akuntansi keuangan dan standar pelaporan yang didirikan pertama
kali oleh Komite Prosedur Akuntansi dari American Institute Akuntan
Publik (1936-1959) dan kemudian oleh Dewan Prinsip Akuntansi , juga merupakan
bagian dari AICPA (1959 -73). Pernyataan dari badan pendahulunya tetap berlaku
kecuali diubah atau digantikan oleh FASB.
FASB tunduk pada pengawasan oleh Yayasan Akuntansi Keuangan
(FAF), yang memilih anggota FASB dan Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
dana kedua organisasi. Dewan Pengawas FAF, pada gilirannya, sebagian dipilih
oleh sekelompok organisasi termasuk:
American
Ikatan Akuntan
American
Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat
CFA
Institute
Eksekutif
Keuangan Internasional
Pejabat
Keuangan Pemerintah Asosiasi
Ikatan
Akuntan Manajemen
Asosiasi
Nasional Auditor Negara, Comptrollers dan Bendaharawan
Efek
Asosiasi Industri
Struktur FASB adalah sangat berbeda dari pendahulunya dalam
banyak hal. Dewan terdiri dari tujuh kali anggota penuh. Para anggota
diwajibkan untuk memutuskan semua ikatan dengan perusahaan sebelumnya dan
lembaga bahwa mereka mungkin telah melayani sebelum bergabung dengan FASB.. Hal
ini untuk menjamin kenetralan dan independensi FASB. Mereka ditunjuk untuk masa
jabatan lima tahun dan memenuhi syarat untuk satu kali masa lima tahun
tambahan. Para saat anggota (dengan akhir jangka waktu saat ini tanggal yang
tertera):
Robert
H. Herz, Ketua (2012)
Thomas J.
Linsmeier (2011)
Leslie F.
Seidman (2011)
Marc
A. Siegel (2013)
Lawrence W.
Smith (2012)
Dalam tambahan untuk anggota penuh-waktu, ada sekitar 68
anggota staf. staf Ini adalah, "profesional diambil dari akuntan publik,
industri, akademisi, dan pemerintah, plus personel pendukung."
Grup ini dibentuk dalam rangka memberikan respon yang cepat untuk masalah
keuangan mereka muncul. Kelompok ini mencakup 15 orang baik dari sektor publik
dan swasta ditambah dengan perwakilan dari FASB dan pengamat SEC. Sebagai
masalah muncul, task force menganggap mereka dan mencoba untuk mencapai
konsensus tentang apa tindakan untuk mengambil. Jika konsensus yang dapat
dicapai, mereka isu -isu EITF dan FASB tidak terlibat. Sebuah Isu EITF dianggap
sama sah sebagai pernyataan FASB dan termasuk dalam GAAP.
Penciptaan Kodifikasi
Pada tanggal 1 Juli 2009, FASB mengumumkan peluncuran
Standar Akuntansi yang Kodifikasi, menyatakan itu menjadi "sumber tunggal
otoritatif US nonpemerintah prinsip akuntansi yang berlaku umum." Para
Kodifikasi mengatur pernyataan banyak yang merupakan US GAAP menjadi dicari,
format yang konsisten. [3] Kodifikasi ini tidak menjadi bingung dengan
Konseptual Kerangka Kerja FASB, sebuah proyek dimulai pada tahun 1973 untuk
mengembangkan dasar teoretis suara untuk pengembangan standar akuntansi di
Amerika Serikat.
Perjanjian Norwalk
FASB sedang mengejar proyek konvergensi dengan Dewan Standar
Akuntansi Internasional (IASB) dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS). Pada tanggal 18 September 2002,, di Norwalk, Connecticut ,
FASB dan IASB bertemu dan mengeluarkan Nota Kesepahaman . [4] Dokumen ini
menjabarkan rencana untuk berkumpul IFRS dan US GAAP menjadi satu set berkualitas
tinggi dan standar yang kompatibel. Sebagai bagian dari proyek, FASB telah
mulai bergerak dari prinsip biaya historis ke nilai wajar . Independensi Pada
bulan Juni 2009, FASB dikritik oleh panel penasehat investor setelah
melakukan perubahan -ke-pasar akuntansi tanda sebagai respon terhadap tekanan
politik. Pelobi telah memperoleh izin untuk bank-bank untuk menerapkan
perlakuan akuntansi khusus untuk aset beracun .[5] pernyataan FASB Dalam rangka
untuk menetapkan prinsip akuntansi, FASB masalah pernyataan publik,
masing-masing mengatasi masalah-masalah akuntansi umum atau khusus. Pernyataan
ini adalah:
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
Pernyataan
Konsep Akuntansi Keuangan
FASB
Interpretasi
FASB
Teknis Buletin
EITF
Abstrak
2 2. Standar Akuntansi dan Penentuan Standar
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar
akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda
dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal
tersebut, antara lain:
1. Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan
tidak efektif.
2. Secara suka rela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan
bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan
kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses
akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.
Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum,
sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum
kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sektor
swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan
sektor publik lebih berpengaruh di negara hukum kode dengan kepatuhan hukum.
3) Sistem Akuntansi Di Negara-negara Maju
1. AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi –
FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau
Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan
untuk menerapakan standarnya sendiri.
Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik bersertifikat,
badan sektor swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing. Pada tahun itu Badan
Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk
mengatur audit dan auditor perusahaan publik. Perusahaan di AS dibentuk
berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal.
Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.
Secara umum, hukum berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan
penerbitan laporan keuangan secara periodik. Banyak hukum perusahaan ini yang
tidak ditegakkan secara ketat, dan laporan yang diserahkan kepada badan-badan
lokal sering kali tidak tersedia untuk publik. Karenanya, ketentuan pelaporan
keuangan dan audit tahunan secara realitas hanya tedapat pada tingkat federal,
seperti yang ditentukan oleh SEC. SEC memiliki kekuasaan atas
perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan dengan
kewajiban terbatas lainnya tidak menghadapi ketentuan wajib untuk pelaporan
keuangan, sehingga menbuata Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut
Standar Internasional.
Laporan keuangan yang seharusnya dibuat oleh perusahan di
Amerika
Serikat meliputi komponen:
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama ( laporan laba rugi, lapooran arus
kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atau hasil operasi dan
kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh
paling penting terhadap laporan keuangan.
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima
atausepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan
keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk
perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang
dikendalikan (yaitu dengan kepemilikan yang melebihi 50% dari saham dengan hak
suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan
tersebut tidak homogen. Laporan keuangan intern (kwartalan) diwajibkan untuk
perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya
hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen
secara singkat.
Pengukuran akuntansi
Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan
transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika
perubahan dalam praktik atau prosedur terajadi, maka perubahan dan pengaruhnya
harus diungkapkan.
Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian.G
oodwill dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang
diberikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktifa bersih yang diperoleh
(termasuk aktifa tidak berwujud lainnya).Goodwill tersebut harus dikaji ulang
terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan dihapus bukukan dan dibebankan ke
dalam laba jika nilai bukunya melebihi nilai wajarnya. Translasi mata uang
asing mengikuti ketentuan dalam SFAS NO. 52, yang menggunakan mata uang
fungsional anak perusahaan luar negeri untuk menentukan metodologi translasi.
2. JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan
gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah
yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak
penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada
paruh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman;
pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini, pengaruh
badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001
perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sector swasta sebagai
pembuat standar akuntansi.
Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya
dan agama yang kuat. Kesadaran kelompok dan saling ketergantungan dalam
hubungan pribadi dan perusahaan berlawanan dengan hubungan independen yang
wajar diantara individu-individu dan kelompok di negara-negara barat.
Perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai
keiretsu. Bank sering kali menjadi bagian
dari kelompok industry besar ini.
Penggunaan kredit bank dan modal utang yang meluas untuk
membiayai perusahaan besar terbilang sangat banyak bila dilihat dari sudut
pandang Barat dan manajemen perusahaan terutama lebih bertanggung jawab kepada
bank dan lembaga keuangan lainnya, dibandingkan kepada para pemegang saham.
Pemerintah pusat juga memberlakukan control ketat atas berbagai aktivitas usaha
di Jepang, yang berarti control birokrasi yang kuat dalam masalah- masalah
usaha, termasuk akuntansi. Pengetahuan mengenai kegiatan usaha utamanya
terbatas pada perusahaan dan pihak dalam lainnya seperti bank dan pemerintah.
Modal usahakeiretsu ini, sedang dalam perubahan seiring
dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi
ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti
pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi
menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak
praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan di Jepang. Suatu
perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990-an untuk
membuat kesehatan ekonomi perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan
membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada
tiga undang-undang : Hukum Komersial, Undang-undang Pasar Modal dan
Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan.
a) Hukum komersial diatur oleh kementerian Kehakiman (MOJ).
Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling
memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman, hukum yang
awal di berlakukan pada tahun 1980, tetapi baru dilaksanakan tahun 1899.
Perlindungan terhadap kreditor dan pemegang saham merupakan prinsip utama
dengan ketergantungan yang sangat jelas atas pengukuran biaya historis.
Pengungkapan atas kelayakan kredit dan ketersediaan laba untuk pembagian
dividen juga sama pentingnya. Seluruh perusahaan yang didirikan diwajibkan
untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam aturan-aturan menyangkut
neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaandengan
kewajiban terbatas.
b) Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih
lanjut dalam Undang-undang Pasar Modal (SEL) yang diatur oleh Kementerian
Keuangan. SEL dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS dan diberlakukan
terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang dunia II. Tujuan
utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan
investasi. Meskipun SEL mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama seperti
hukum komersial, terminology, bentuk dan isi laporan keuangan didefinisikan
secara lebih spesifik oleh SEL; beberapa pos laporan keuangan
direklasifikasikan untuk keperluan penyajian dan detail tambahan diberikan.
Namun laba bersih dan ekuitas pemegang saham tetap sama menurut Hukum
Kom.ersial dan SEL.
c) Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha (BADC) merupakan lembaga
penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC dapat dikatakan
merupakan sumber utama PABU di Negara Jepang sekarang ini. Tetapi BADC tidak
dapat mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial. Para anggota
BADC diangkat oleh kementerian keuangan dan bekerja paruh waktu. Mereka berasal
dari kalangan akademisi, pemerintahan, lingkaran bisnis serta anggota Institut
Akuntan Publik Bersertifikat di Jepang (JICPA)
Perubahan besar dalam penetapan standar akuntansi di Jepang
terjadi pada tahun 2001dengan pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang (ASBJ)
dan lembaga pengawas yang terkait dengannya yang dikenal sebagai Lembaga
Akuntansi Keuangan (FASF). Sebagai organisasi sector swasta yang independen,
ASBJ diharapkan akan menjadi lebih kuat dan lebih transparan dan tidak terlalu
terpengaruh oleh tekanan politik dan bertujuan khusus, bila
dibandingkan dengan BADC. ASBJ bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan
IFRS.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan
untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat
tahunan pemegang saham yang berisi :neraca, lapioran laba rugi, laporan usaha,
proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba di tahan, skedul
pendukung.
Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi
menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung . Laporan usaha
berisi garis besar usaha dan informasi mengenai operasi, posisi keuangan dan
hasil operasi. Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari
catatan atas laporan keuangan, yang meliputi:
a) Perubahan dalam modal
saham dan cadangan wajib
b) Perubahan dalam
obligasi dan utang jangka panjang dan jangka pendek
c) Perubahan dalam aktiva
tetap dan akumulasi depresiasi
d) Aktiva dalam penjaminan
e) Jaminan utang
f) Perubahan dalam
provisi
g) Jumlah yang terutang
kepada dan yang tertagih dari pemegang saham
h) Pengendali Kepemilikan
ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki
oleh anak perusahaan tersebut.
i) Piutang
yang berasal dari anak perusahaan
j) Transaksi
dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali dan pihak ketiga yang
menimbulkan konflik kepentingan
k) Remunerasi yang
dibayarkan kepada direktur dan auditor wajib
Informasi ini disusun untuk satu tahun tunggal berdasarkan
suatu induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib. HUkum komersial tidak
mengharuskan laporan arus kas.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya harus menyusun laporan
keuangan sesuai dengan Undang-undang Pasar Modal (SEL) yang secara umum
mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditambah
dengan laporan arus kas. Namun menurut SEL laporan keuangan konsolidasi yang
utama bukan laporan keuangan induk perusahaan. Laporan keuangan dan skedul yang
disusun sesuai dengan SEL harus diaudit oleh auditor independen. Ramalan arus
kas untuk 6 bulan kedepan dimasukkan sebagai informasi tambahan dalam laporan
kepada Kementerian Keuangan. Laporan ramalan lainnya juga dilaporkan. Secara
keseluruhan, jumlah pelaporan ramalan perusahaan sangat besar di Jepang. Namun
informasi ini hanya dilaporkan dalam laporan wajib dan jarang sekali disajikan
dalam laporan tahunan untuk pemegang saham.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk
menyusun laporan konsolidasi. Selain itu perusahaan yang mencatatkan saham
harus menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya. Anak perusahaan dikonsolidasikan
jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan
keuangan dan operasionalnya. Meskipun metode penyatuan kepemilikan
diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan.
Kebanyakan praktik akuntansi dilaksanakan dalam beberapa
tahun terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi. Perubahan-
perubahan terakhir ini meliputi:
1. Mengharuskan
perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk membuat laporan arus kas
2. Memperluas jumlah anak
perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan
persentase kepemilikan
3. Memperluas jumlah
perusahaan afiliasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas berdasarkan
pengaruh signifikan dan bukan pada persentase kepemilikan
4. Menilai investasi
dalam surat berharga sebesar harga pasar dan bukan biaya perolehan
5. Provisi penuh atas
kewajiban tangguhan
6. Akrual penuh atas
pensiun dan kewajiban pension lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan
IFRS.
3. BELANDA
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar
merupakan hasil dari penetapan standar. Namun, praktek
1. di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. secara sukarela
perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. beberapa Negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika melakukannya
operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil
4. dan di beberapa Negara
standar hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan
bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok
sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan
keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti
otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan
komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public
(tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara
hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung
untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas
atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum
kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk
lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang
menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
relative permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi.
Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada
penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi
usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik-topik
akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika
undang-undang laporan keuangan tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama
undang- undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama satu tahun
2. Laporan keuangn harus
disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva
dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan
dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan
komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan
dan catatan kaki yang menyertainya.
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris,
Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal- hal
berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan
informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan
baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok
perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang
membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Akuntansi Belanda memiliki beberapa Pardoks yang menarik.
Belanda memiliki ketentuan Akuntansi dan pelaporan keuangan yang realtif
permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi.Belanda
merupakan negara hukum kode namun akuntansinya berorientasi pada penyajian
wajar . Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dau aktivitas terpisah.
Lebih lanjut lagi , orientasi kewajaran berkembang tanpa adnya pengaruh dari
pasar saham. Inggris dan Amrika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda
sama seperti atau bahkan melabihi negara-negara kontinental lainnya, dan tidak
seperti Eropa kontinental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap standar dan aturan akuntansi.
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar
internsional untuk akuntansi dan praktik yang dapat diterima. Belanda juga
menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar didunia, seperti
Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever. Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan
tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Dewan
terdiri dari:
1. Penyusun laporan
keuangan (Perusahaan)
2. Pengguna laporan
keuangan (Perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3. Auditor laporan
keuangan (Institut Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA)
4. INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independent
dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya
waktu, legislasi perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan
lain, tetapi masih memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam
penerapan pertimbangan yang profesional. Sejak tauhun 1970-an, sumber
perkembangan hukum perusahaan yang paling penting adalah Direktif UE, khususnya
Direktif Keempat dan Ketujuh. Pada saat yang bersamaan standar akuntansi dan
proses penetapan standar telah menjadi semakin tegas.
Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris
merupakan negara di dunia yang pertama mengembangkan profesi akuntansi yang
kita kenal sekarang. Konsep peyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar
(pandangan yang benar dan wajar) juga berasal dari Inggris. Pemikiran dan
praktik akuntansi professional diekspor ke Australia, Kanada, Amerika Serikat
dan bekas wilayah jajahan Inggris seperti Hong Kong, India, Kenya, Selandia
Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris
adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang
didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai
undang-undang perusahaan. Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas dan
dikonsolidasikan sepanjang tahun. Sebagai contoh pada tahun 1981, Direktif
Keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip
akuntansi, dan konvensi dasar akuntansi. Hal ini memperkenalkan bentuk standar
laporan keuangan di Inggris untuk pertama kalinya. Perusahaan dapat memilih
bentuk alternatif neraca dan empat bentuk akun laba rugi. Unadang-undang tahun
1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
1. Pendapatan dan beban
harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2. Pos aktiva dan
kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai
secara terpisah.
3. Prinsip koservatisme
(kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan
seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4. Penerapan kebijakan
akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan.
5. Prinsip kelangsungan
usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas
dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya histories atau biaya kini.
Undang-undang perusahaan tahun 1985 mengonsolidasikan dan memperluas aturan
terdahulu dan diamandemen pada tahun 1989 untuk mengakui direktif ketujh UE.
Undang-undang ini mengharuskan konsolidasi laporan keuangan, meskipun
konsolidasi sudah menjadi praktik yang standard an teknik konsolidasi
diserahkan pada standar akuntansi sektor swasta.
Berikut enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan
dengan
Komite Konsultasi Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun
1970:
1. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Inggris dan Wales (The Institute of Chartered Accountants in
England and Wales–ICAEW)
2. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in
Ireland–ICAI)
3. Institut Akuntan
Berizin Resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in
Scotland__ICAS)
4. Asosiasi Akuntan
Berizin Resmi dan Berserikat (The Association of Chartered Certified
Accountants–ACCA)
5. Institut Akuntan
Manajemen Berizin Resmi (The Chartered Institute of Management
Accountants–CIMA)
6. Institut Keuangan dan
Akuntansi Publik Berizin Resmi (The Chartered Institute of Finance and
Accountancy–CIPFA)
Penetapan standar di Inggris berkembang dari rekomendasi
atas prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Berizin Resmi di
Inggris dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah Standar akuntansi
(Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian
dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar
(Statements on Standards
Accounting Practice–SSAP). SSAP dikeluarkan dan dikukuhkan
oleh enam badan akuntansi tersebut di atas, di mana salah satunya secara
efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang ada. Laporan Dearing, yang
dikeluarkan pada tahun 1988, mengungkapkan ketidakpuasan denbgan proses
penetapan standar yang ada. Undang-undang Perusahaan tahun 1989 merupakan hal
penting tidak hanya dalam menggabungkan Direktif Ketujuh UE, tetapi juga dalam
meratifikasi rekomendasi Laporan Dearing. Undang-undang tahun 1989 tersebut
menciptakan Dewan Pelaporan Keuangan (Finance Reporting Council–FRC) yang baru
dengan tugas untuk mengawasi tiga bagiannya:
Badan Standar Akuntansi (Accounting Standards Committee–ASB)
yang menggantikan ASC pada tahun 1990, sebuah Gugus Tugas Masalah Mendesak
(Urgent Issue Task Force–UITF) dan sebuah Panel Pengawas Pelaporan
Keuangan.
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam
mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Berdasarkan metode akuisisi,
goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang
dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Goodwill ikapitalisasikan dan
diamortisasikan paling lama 20 tahun.metode ekuitas digunkana untuk perusahaan
asosiasi (dimana perusahaan memiliki 20 persen atau lebih hak suara dan tidak
dilakukan konsolidasi) dan lembaga patungan berbentuk perusahaan. SSAp 20
berhubungan dengan translasi mata uang asing dan mengharuskan metode kurs
penutupan untuk anak perusahaan independen dan metode temporal untuk anak
perusahaan yang terintegrasi. Menurut metode pertama translasi dimasukkan ke
dalam cadangan ekuitas pemegang saham, sedangkan menurut metode terakhir
dimasukkan ke dalam akun laba dan rugi.
Aktiva dapat dinilai menggunakan biaya histories, biaya kini
atau gabungan keduanya. Oleh karena itu revaluasi terhadap tanah dan gedung
diperbolehkan. Dalam praktik hanya sedikit perusahaan Inggris yang melakukan
kapitalisasi dan biaya pengembangan. Persediaan dinilai sebesar yang lebih
rendah antara biaya atau realisasi bersih berdasarkan FIFO atau harga
rata-rata, sedangakan LIFO tidak diperbolehkan.
Sewa guna usaha yang mengalihkan resiko dan imbalan
kepemilikan kepada pihak penyewa (lessee) dikapitalisasi dan kewajiban sewa
guna usaha disajikan sebagai akun kewajiban. Biaya untuk menyediakan pensiun
dan imbalan pension lainnya harus diakui secara sistematis dan rasional selama
periode pada saat karyawan memberikan jasanya. Kerugian kontijensi diakui
apabila mungkin terjadi dan dapat diestimasi dengan tingkat akurasi yang
memadai. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar
provisi penuh untuk kebanyakan perbedaan waktu. Saldo pajak jangka panjang
tangguhan dapat dinilai dengan menggunakan nilai kini yang didiskontokan.
Pada tahun 2003, Departemen Perdagangan dan Perindustrian
menggunakan bahwa mulai bulan Januari 2005, seluruh perusahaan Inngris
diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP Inggris yang baru saja
dijelaska. Dengan demikian, inisiatif UE 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang
tercatat sahamnya diperluas untuk perusahaan-perusahaan Inggris yang sahamnya
tidak tercatat pula
Sumber:
http://quencyvickerrofa.blogspot.com/2013/03/softskill-akuntansi-internasional-tugas_28.html
http://pujirama221.blogspot.com/2014/04/akuntansi-ko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar